NAMA : MUHAMMAD ANDI AZIS
NPM : 20207739
KELAS : 3EB03
TUGAS : BAHASA INDONESIA
DOSEN : SUGITO MARTODIWIRYO
KESANTUNAN PARAGRAF
Paragraf merupakan bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran.Apabila sebuah paragraf itu bukan paragraf deskriptif atau naratif, secara lahiriah unsure paragraf itu berupa:
1. Kalimat topik atau kalimat penjelas.
2. Kalimat pengenbang atau kalimat penjelas.
3. Klaimat penegas.
4. Kalimat, klausa, prosa, dan penghubung.
Dalam sebuah karangan yang utuh, fungsi utama paragraf yaitu:
1. Untuk menendai pembukaan atau awal ide/ gagasan baru.
2. Sebagai pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya, atau
3. Sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkapkan terlebih dahulu.
PERSYARATAN PARAGRAF YANG BAIK
1. KEPADUAN PARAGRAF
Untuk mencapai kepaduan , langkah – langkah yang harus di tempuh adalah kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian secara logis dan padu. Bagaimanakah agar kalimat – kalimat bertahan secar logis dan padu? Gunakanlah kata penghubung.
Terdapat dua jenis kata penghubung, yaitu kata penghubung intra kalimat dan kata penghubung antar kalimat. Kata penghubung intrakalimat adalah kata yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat, sedangkan kata penghubung antar kalimat adalah kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan yang lainya. Contoh penghubung intra kalimat yaitu karena, sehingga, tetapi, sedangkan, apabila, jika, maka, dan lain – lain. Contoh kata penghubung antar kalimat yaitu oleh karena itu, jadi, kemudian, namun, selanjutnya, bahkan, dan lain – lain.
2. KESATUAN PARAGRAF
Yang dimaksud kesatuan adalah tiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf dinamakan paragraf deduktif, sedangkan kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf disebut disebut paragraf induktif. Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila didalamnya terdapat kalimat – kalimat penjelas secara lengkap untuk memunjuk pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri – ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasanberupa rincian, keterangan, contoh, dan lain – lain.
PENGEMBANGAN PARAGRAF
1. CARA PERTENTANGAN
Pengembangan paragraf dengan cara pertentangan biasanya menggunakan ungkapan – ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari.
2. CARA PERBANDINGAN
Pengembangan paragraf dengan cara perbandingan biasanya menggunakan ungkapan seperti serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu.
3. CARA ANALOGI
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan. Kata – kata yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti, dan bagaikan.
4. CARA CONTOH – CONTOH
Kata seperti, misalnya, contohnya, dan lain – lain adalah ungkapan- ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh.
5. CARA SEBAB AKIBAT
Pengembangan paragraf dengan cara sebab akibat dilakukan jika menerangkan suatu kejadian, baik dari segi penyebab maupun dari segi akibat. Ungkapan yang digunakan yaitu padahal, akibatnya, oleh karena itu, dank karena.
6. CARA DEFINISI
Adalah, yaitu, ialah, merupakan adalah kata – kata yang yang digunakan dalam mengembangkan paragraf dengan cara definisi. Kata adalah biasanya digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali dengan kata benda, yaitu digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali dengan kata kerja atau sifat.
7. CARA KLASIFIKASI
Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui pengelempokkan berdasarkan cirri – ciri tertentu. Kata – kata atau ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar