International Convergence of Accounting
Practices: Choosing between IAS and US GAAP
Practices: Choosing between IAS and US GAAP
Ann Tarca
UWA Business School, University of Western Australia, 35 Stirling Hwy, Crawley, Western
Australia 6009
Abstract
This study examines reporting practices of a sample of foreign listed and domestic-only
listed companies from the United Kingdom, France, Germany, Japan and Australia to
determine the extent to which companies voluntarily use ‘‘international’’ standards. Two
types of use of non-national standards in the consolidated accounts presented to the public
are considered: adoption of ‘‘international’’ standards instead of national standards, and
supplementary use where ‘‘international’’ standards are used in conjunction with national
standards. ‘‘International’’ standards are defined as US GAAP or IAS (now IFRS). The
study tests for a preference for either set of standards and considers the relationship of choice
of regime with firm attributes.
listed companies from the United Kingdom, France, Germany, Japan and Australia to
determine the extent to which companies voluntarily use ‘‘international’’ standards. Two
types of use of non-national standards in the consolidated accounts presented to the public
are considered: adoption of ‘‘international’’ standards instead of national standards, and
supplementary use where ‘‘international’’ standards are used in conjunction with national
standards. ‘‘International’’ standards are defined as US GAAP or IAS (now IFRS). The
study tests for a preference for either set of standards and considers the relationship of choice
of regime with firm attributes.
The results show significant voluntary use of ‘‘international’’ standards in all five
countries and among foreign listed and domestic-only listed companies. Companies using
‘‘international’’ standards are likely to be larger, have more foreign revenue and to be listed
on one or more foreign stock exchanges. US GAAP is the predominant choice, but IAS are
used by many firms in Germany and some in Japan. Firms listed in the United States’
regulated markets (NYSE and NASDAQ) are more likely to choose US GAAP, but
companies traded in the OTC market often select IAS.
The study demonstrates for managers and regulators that there is considerable support
for ‘‘international’’ standards, and that choice of IAS or US GAAP relates to specific firm
characteristics which differ according to a firm’s country of origin. Most use of
‘‘international’’ standards reflects individual countries’ institutional frameworks, confirming
the key role of national regulators and standard setters in assisting companies to achieve
more comparable international reporting.
Latar Belakang
Studi ini membahas tentang sejauh mana perusahaan - perusahaan dari lima negara menggunakan internasional standar, mengingat kedua adopsi internasional bukannya standar nasional, dan di mana internasional standar yang digunakan dalam hubungannya dengan standar nasional. Perusahaan listing bursa saham dicatat, sehingga sukarela dan wajib penggunaan ''Standar''internasional ditujukan. ''Internasional''standar didefinisikan sebagai US GAAP, praktek akuntansi yang berlaku umum dari Amerika Serikat (AS), atau IAS (Akuntansi Internasional Standar, sekarang digambarkan sebagai IFRS) yang dikembangkan oleh IASC.1 Atribut perusahaan yang memilih US GAAP atau IAS juga diperiksa. Sebagai kegiatan usaha global telah meningkat, keterbandingan informasi keuangan antara perusahaan-perusahaan dari negara yang berbeda telah menjadi menjadi isu penting. Standar setter dan regulator dari berbagai negara telah menjadi terlibat dalam inisiatif untuk menyelaraskan persyaratan pelaporan, seperti pengembangan standar global dan peraturan melalui IASC (dan kemudian IASB) dan Organisasi Internasional Komisi Efek (IOSCO). Kegiatan ini menunjukkan bahwa setidaknya beberapa perusahaan mencari persyaratan seragam, untuk membantu mereka dalam memproduksi lebih dibandingkan laporan keuangan. Salah satu cara untuk meningkatkan perbandingan dan transparansi dalam pelaporan keuangan adalah dengan menggunakan akuntansi internasional standar. Namun motivasi bagi perusahaan untuk menggunakan internasional'' standar, dan sejauh mana mereka mampu melakukannya, akan mencerminkan kerangka kelembagaan di setiap negara.
Metode Penelitian
Penggunaan''''Standar Internasional dan Pilihan US GAAP atau IAS Diharapkan perusahaan-perusahaan internasional (didefinisikan sebagai orang yang asing daftar saham pendapatan atau valuta asing) yang lebih tertarik pada ''internasional''akuntansi standar dari perusahaan lain karena keterlibatan mereka dalam produk dan pasar modal di luar nasional batas. perusahaan internasional mungkin ingin berkomunikasi keuangan informasi kepada pihak yang berkepentingan, dan dapat memilih''internasional'' standar untuk meningkatkan transparansi dalam pelaporan dan mengurangi penyajian kembali informasi keuangan. Ada dua set standar akuntansi yang bisa memiliki judul''''internasional, yaitu IAS dan US GAAP. The IASC telah menerbitkan diatur hanya komprehensif''''standar internasional, jadi untuk perusahaan yang mencari''''standar internasional IAS adalah jelas pilihan. Namun, karena persyaratan pencatatan SEC US GAAP juga digunakan oleh perusahaan yang terdaftar asing. Oleh karena itu, pada sampel multi-negara perusahaan dengan berbagai listing asing,''standar''internasional
dipilih dapat berupa IAS atau US GAAP. Hipotesis untuk menguji hubungan antara penggunaan''internasional'' standar dan pilihan US GAAP atau IAS dan tingkat perusahaan dari
internasionalitas dapat dinyatakan secara formal (dalam bentuk lainnya) sebagai:
H1: Perusahaan dengan proporsi lebih besar dari pendapatan asing lebih
mungkin menggunakan standar''internasional''.
H2: Perusahaan dengan listing bursa saham asing lebih cenderung menggunakan ''Standar internasional.
Hipotesis ini diselidiki untuk sampel keseluruhan, dan untuk masing-masing negara. Negara dianggap terpisah untuk mengenali pengaruh kerangka kelembagaan mereka. Pendekatan ini memberikan kesempatan untuk memperluas (2001) Ashbaugh kesimpulan bahwa asing terdaftar perusahaan lebih cenderung menggunakan standar''''internasional dengan menunjukkan bagaimana masing-masing negara kerangka kelembagaan dampak penggunaan mereka. Penelitian dibangun di atas (2001) Ashbaugh temuan dalam kaitannya dengan perusahaan asing yang terdaftar di London Stock Exchange dengan memeriksa menggunakan standar''internasional'' onseveralmajor bursa saham byfirmslisted. Inaddition perusahaan yang mengadopsi ''Internasional''standar dan mereka yang menggunakan tambahan dari mereka
dianalisis secara terpisah, yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Empat kategori listing bursa saham asing dianggap karena efek kemungkinan persyaratan bursa keuangan pelaporan. Kategori-kategori tersebut adalah: NYSE: Terdaftar di NYSE atau NASDAQ dan tunduk pada US GAAP persyaratan akuntansi (US GAAP laporan keuangan atau rekonsiliasi dengan US GAAP disiapkan). OTC: diperdagangkan di pasar OTC AS atau di NASDAQ dan tidak dikenakan akuntansi US persyaratan GAAP (pra-5 Oktober 1983 NASDAQ listing).
HASIL PENELITIAN
Penggunaan Standar Akuntansi Internasional
Penelitian ini memberikan bukti bahwa 35% dari sample perusahaan menggunakan standar akuntansi internasional. Standar Akuntansi Internasional digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang sahamnya listing dipasar saham asing dan pendapatannya sebagian besar diperoleh dari luar negri.
Temuan lain dalam penelitian ini menjukkan bahwa 76% perusahaan yang sahamya terdaftar di New York Stock Exchange (NYSE) menggunakan standar akuntansi internasional. Perusahaan-perusahaan pada negara-negara di Jerman, Perancis dan Jepang lebih banyak menggunakan standar akuntansi internasional dibandingkan perusahaan pada negara Inggris dan Australia dan Standar akuntansi internasional lebih banyak digunakan di Jerman di bandingkan di Perancis.
Perusahaan-perusahaan di Jerman yang menggunakan standar internasional adalah perusahaan yang terdaftar di bursa saham asing yaitu (NYSE dan OTC/Over The Counter) dan memiliki tingkat leverage yang rendah serta perusahaan-perusahaan pada kelompok industri manufacturing, konstruksi, perbankan, keuangan serta asuransi. Perusahaan - perusahaan di Jepang yang menggunakan standar internasional adalah perusahaan besar dan perusahaan yang listing di pasar saham asing yaitu (NYSE, OTC dan NON US).
Penggunaan Standar Internasional apakah diadopsi atau sebagai Suplemen
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang menggunakan standar internasional, 49% mengadopsi standar tersebut dan 51% menggunakan standar internasional sebagai standar suplemen. Perusahaan-perusahaan yang mengadopsi standar internasional adalah perusahaan-perusahaan yang pendapatannya dari luar negri dan sahamnya terdaftar di NYSE. Sedangkan perusahaan-perusahaan yang menggunakan standar internasional sebagai standar suplemen adalah perusahaan - perusahaan size besar dan yang tergolong dalam industri mining dan utilities. Perusahaan - perusahaan yang ada di negara Jerman dan Jepang cenderung untuk mengadopsi standar internasional. Di Jerman, banyak perusahaan yang mengadopsi standar internasional (88%) daripada yang menggunakan standar internasional sebagai standar suplemen (12%). Banyak perusahaan di Perancis menggunakan standar internasional sebagai standar suplemen yaitu dengan menggunakan GAAP Perancis, dan beberapa menggunakan GAAP Amerika Serikat dan IAS. Di Inggris dan Australia, banyak perusahaan menggunakan standar internasional sebagai standar suplemen dan hanya sedikit perusahaan yang mengadopsi standar internasional. Perusahaan - perusahaan di Inggris yang dijadikan sample sekitar 93% menggunakan standar internasional sebagai standar suplemen, dan di Australia sekitar 94% perusahaan yang dijadikan sample menggunakan standar internasional sebagai standar suplemen.
Preferensi Penggunaan Standar Internasional apakah IAS ataukah US GAAP
Hasil penelitian ini menunjukkan preferensi perusahaan sample yang menggunakan GAAP Amerika Serikat sebagai standar internasional adalah 66%, sedangkan 30% lainnya menggunakan IAS dan 4% menggunakan standar di negara lain sebagai standar internasional. Perusahaan-perusahaan di Jerman lebih banyak yang menggunakan IAS daripada perusahaanperusahaan di negara lain yaitu 58% perusahaan di Jerman menggunakan IAS dan 42% perusahaan di Jerman menggunakan GAAP Amerika Serikat sebagai standar internasional. Perusahaan perusahaan di Perancis yang menggunakan GAAP Amerika Serikat sebagai standar internasional terdapat 74% dan 15% menggunakan IAS, sisanya sebesar 11% menggunakan baik GAAP Amerika Serikat maupun IAS dan standar yang lain. Temuan lain dalam penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di Perancis banyak yang menggunakan GAAP Amerika Serikat dibandingkan perusahaan - perusahaan di Jerman.
Perusahaan-perusahaan di Jepang 73% menggunakan GAAP Amerika Serikat sebagai standar internasional dan 27% menggunakan IAS sebagai standar internasional. Perusahaan-perusahaan di Jepang yang menggunakanGAAP Amerika Serikat sebagai standar internasional adalah perusahaan dengan kelompok industri perbankan, keuangan dan asuransi. Perusahaanperusahaandi Inggris, 86% menggunakan GAAP Amerika Serikat, 7% menggunakan IAS dan 7% menggunakan standar Australia dan Hongkong. Perusahaan-perusahaan di Australia, 81% menggunakan GAAP Amerika Serikat, 6% menggunakan IAS dan 13% menggunakan baik standar Amerika Serikat, IAS ataupun standar Inggris.
Preferensi untuk Mengadopsi Standar Internasional apakah menggunakan IAS ataukah US GAAP
Preferensi untuk mengadopsi standar internasional adalah 61% menggunakan US GAAP dan 39% menggunakan IAS. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di NYSE cenderung mengadopsi standar akuntansi Amerika Serikat sedangkan perusahaan - perusahaan dengan size besar cenderung mengadopsi IAS.
Preferensi untuk Menggunakan Standar Internasional sebagai Standar Suplemen apakah menggunakan IAS ataukah US GAAP
Preferensi untuk menggunakan standar internasional sebagai standar suplemen adalah 69% menggunakan GAAP Amerika Serikat, 22% menggunakan IAS dan 9% menggunakan baik GAAP Amerika Serikat maupun IAS.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar