WELCOME TO MY BLOG

WELCOME TO MY BLOG

Jumat, 21 Oktober 2011

Pacaran dalam Islam

imana sich sebenernya pacaran itu, enak ngga' ya? Bahaya ngga' ya ? Apa
bener pacaran itu harus kita lakukan kalo mo nyari pasangan hidup kita ?
Apa memang bener ada pacaran yang Islami itu, dan bagaimana kita menyikapi
hal itu?
Memiliki rasa cinta adalah fitrah
Ketika hati udah terkena panah asmara, terjangkit virus cinta,
akibatnya...... dahsyat man...... yang diinget cuma si dia, pengen selalu
berdua, akan makan inget si dia, waktu tidur mimpi si dia. Bahkan orang
yang lagi fall in love itu rela ngorbanin apa aja demi cinta, rela
ngelakuin apa aja demi cinta, semua dilakukan agar si dia tambah cinta.
Sampe' akhirnya....... pacaran yuk. Cinta pun tambah terpupuk, hati penuh
dengan bunga. Yang gawat lagi, karena pengen bukti'in cinta, bisa buat
perut buncit (hamil). Karena cinta diputusin bisa minum baygon. Karena
cinta ditolak .... dukun pun ikut bertindak.
Sebenarnya manusia secara fitrah diberi potensi kehidupan yang sama,
dimana potensi itu yang kemudian selalu mendorong manusia melakukan
kegiatan dan menuntut pemuasan. Potensi ini sendiri bisa kita kenal dalam
dua bentuk. Pertama, yang menuntut adanya pemenuhan yang sifatnya pasti,
kalo ngga' terpenuhi manusia bakalan binasa. Inilah yang disebut kebutuhan
jasmani (haajatul 'udwiyah), seperti kebutuhan makan, minum, tidur,
bernafas, buang hajat de el el. Kedua, yang menuntut adanya pemenuhan aja,
tapi kalo' kagak terpenuhi manusia ngga' bakalan mati, cuman bakal gelisah
(ngga' tenang) sampe' terpenuhinya tuntutan tersebut, yang disebut naluri
atau keinginan (gharizah). Kemudian naluri ini di bagi menjadi 3 macam
yang penting yaitu :
Gharizatul baqa' (naluri untuk mempertahankan diri) misalnya rasa takut, cinta harta,
cinta pada kedudukan, pengen diakui, de el el.
Gharizatut tadayyun (naluri untuk mensucikan sesuatu/ naluri beragama) yaitu kecenderungan
manusia untuk melakukan penyembahan/ beragama kepada sesuatu yang layak
untuk disembah.
Gharizatun nau' (naluri untuk mengembangkan dan melestarikan jenisnya) manivestasinya
bisa berupa rasa sayang kita kepada ibu, temen, sodara, kebutuhan untuk
disayangi dan menyayangi kepada lawan jenis.
Pacaran dalam perspektif islam
In fact, pacaran merupakan wadah antara dua insan yang kasmaran, dimana
sering cubit-cubitan, pandang-pandangan, pegang-pegangan, raba-rabaan
sampai pergaulan ilegal (seks). Islam sudah jelas menyatakan: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (Q. S. Al Isra' : 32)
Seringkali sewaktu lagi pacaran banyak aktivitas laen yang hukumnya wajib
maupun sunnah jadi terlupakan. Sampe-sampe sewaktu sholat sempat teringat
si do'i. Pokoknya aktivitas pacaran itu dekat banget dengan zina.
So....kesimpulannya PACARAN ITU HARAM HUKUMNYA, and kagak ada legitimasi Islam buatnya, adapun beribu atau berjuta
alasan tetep aja pacaran itu haram.

Adapun resep nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud: "Wahai
generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu seta berkeinginan
menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan
mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum
mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang
untuk melawan gejolak nafsu."(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).
Jangan suka mojok atau berduaan ditempat yang sepi, karena yang ketiga
adalah syaiton. Seperti sabda nabi: "Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat (berduaan di tempat
sepi), sebab syaiton menemaninya, janganlah salah seorang dari kalian
berkhalwat dengan wanita, kecuali disertai dengan mahramnya." (HR. Imam Bukhari Muslim).
Dan untuk para muslimah jangan lupa untuk menutup aurotnya agar tidak
merangsang para lelaki. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak
daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan
janganlah menampakkan perhiasannya." (Q. S. An Nuur : 31).
Dan juga sabda Nabi: "Hendaklah kita benar-benar memejakamkan mata dan memelihara kemaluan,
atau benar-benar Allah akan menutup rapat matamu."(HR. Thabrany).
Yang perlu di ingat bahwa jodoh merupakan QADLA' (ketentuan) Allah, dimana
manusia ngga' punya andil nentuin sama sekali, manusia cuman dapat
berusaha mencari jodoh yang baik menurut Islam. Tercantum dalam Al Qur'an:
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki
yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita
yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah
untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih
dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka
ampunan dan rezki yang mulia (surga)."
Wallahu A'lam bish-Showab

Oleh: Buletin Dakwah Remas RIHLAH SMU N I Sooko, edisi 6, 1421 H
Disalin dari Lembar Buletin Dakwah BINTANG (2)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar